Dollar AS Membukukan Kenaikan Tajam karena Investor Bersiap Data NFP

Broker LokalForexTrading Online | Bursa Forex

Broker Lokal – Dollar naik pada hari Kamis, membukukan kenaikan tajam untuk sesi kedua berturut-turut, karena investor bertaruh pada laporan non-farm payrolls(NFP) AS yang kuat lainnya yang akan menjaga Federal Reserve pada jalur pengetatan agresif untuk beberapa waktu.

Indeks dollar yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang, melonjak lebih dari 1%. Berada di level 112.22 dan naik sekitar 17% hingga tahun ini.

“Dollar berguling lagi karena saham merosot dan kekhawatiran resesi memukul mata uang Eropa,” kata Joe Manimbo, analis pasar senior, dari perusahaan pembayaran Convera di Washington.

“Kenaikan dollar juga mencerminkan pasar bertaruh pada laporan pekerjaan solid lainnya yang memperkuat jalur suku bunga hawkish Fed.”

Non-farm payrolls AS untuk bulan September akan dirilis pada hari Jumat, dengan perkiraan ekonom 248,000 pekerjaan baru, dibandingkan dengan 315,000 pada bulan Agustus.

Presiden Fed Chicago Charles Evans pada hari Kamis mengatakan tingkat kebijakan Fed kemungkinan menuju 4.5%-4.75% pada musim semi 2023. Hal ini karena Fed meningkatkan biaya pinjaman untuk menurunkan inflasi yang terlalu tinggi.

Euro turun 0.9% terhadap dollar pada $0.9794 sebelumnya jatuh setelah rilis risalah ECB dari pertemuan bulan lalu. Hal ini dapat menunjukkan pembuat kebijakan khawatir bahwa inflasi bisa terjebak pada tingkat yang sangat tinggi.

GAMBAR BROKER ONLINE

broker lokal

Secara terpisah, sebuah sumber mengatakan kepada Reuters pada hari Kamis, mengutip angka sementara, bahwa pemerintah Jerman memperkirakan ekonomi terbesar Eropa itu akan tergelincir ke dalam resesi tahun depan, mengalami kontraksi 0.4% karena krisis energi, kenaikan harga, dan hambatan pasokan.

Sterling turun 1.5% terhadap dollar pada $ 1.1151. Euro juga menguat terhadap pound, naik 0.7% pada 87.83 pence.

Terhadap yen, dollar naik 0.3% menjadi 145.05. Ini mencapai tertinggi sesi 145.135, tidak jauh dari puncak 24 tahun 145.90 yen yang tersentuh pada 22 September. Sehingga memicu intervensi pembelian yen dari otoritas Jepang.

Terhadap franc Swiss, dollar naik 0.8% menjadi 0.9906 franc.

Pasar mata uang telah berjuang untuk menemukan arah yang jelas minggu ini, setelah kuartal ketiga yang dramatis. Dollar pada awalnya turun terhadap sebagian besar mata uang utama, sebelum mendapatkan kembali kekuatannya.

“Ini adalah ketenangan sebelum badai – badai Non-farm payrolls,” kata Edward Moya, analis pasar senior dari OANDA di New York.

“Semua orang tahu The Fed telah konsisten dengan pesan mereka. The Fed belum selesai menurunkan inflasi. Dan mereka terkunci dalam kampanye kenaikan suku bunga agresif yang hanya akan berubah begitu kita mulai melihat inflasi turun.”

Faktor utama kekonsistenan Fed tersebut telah mendorong pasar mata uang saat ini mengubah ekspektasi tentang seberapa agresif bank sentral – khususnya Fed – akan menaikkan suku bunga berikutnya.

Pertanyaan kuncinya adalah apakah pembuat kebijakan akan beralih dari kekhawatiran utama tentang inflasi ke juga mempertimbangkan perlambatan pertumbuhan ekonomi atau mungkin mengarah pada kenaikan suku bunga yang lebih hati-hati.

Data inflasi AS minggu depan akan dalam pengawasan ketat oleh para pelaku pasar.

Imbal hasil Treasury AS yang kenaikan baru-baru ini telah membantu mendorong greenback lebih tinggi, naik sekitar 6bps menjadi 3.8175%.

Dollar Australia turun 1.12% terhadap greenback di $0.6412 masih berjuang setelah kenaikan suku bunga 25bps yang tak terduga di Australia.

Untuk mengikuti rekomendasi harian, silahkan bergabung di account telegram CyberFutures @CFNewsJkt.

PRODUCTS
RISK WARNING

Trading leveraged products such as Forex and CFDs may not be suitable for all investors as they carry a high degree of risk to your capital. Please ensure that you fully understand the risks involved, taking into account your investments objectives and level of experience, before trading, and if necessary seek independent advice

SOCIAL MEDIA