MARKET UPDATE

MARKET UPDATE
MARKET UPDATE
MARKET UPDATE
MARKET UPDATE

Broker LokalForexTrading Online | Bursa Forex

Broker Lokal – Bank of Israel hari ini mengeluarkan peringatan tentang potensi dampak ekonomi dari perang yang sedang berlangsung dengan Hamas. Konflik tersebut diperkirakan akan menyebabkan perlambatan signifikan dalam pertumbuhan ekonomi Israel. Demikian juga meningkatkan defisit anggaran karena peningkatan pengeluaran militer, bantuan sipil, dan inisiatif dukungan bisnis. Bank Dunia memproyeksikan bahwa jika konflik tetap terjadi di wilayah selatan Israel maka pertumbuhan ekonomi tahunan akan turun menjadi 2.3% pada tahun ini dan 2.8% pada tahun 2024, turun dari proyeksi awal sebesar 3%.

Meskipun terjadi konflik, sebagian besar aktivitas ekonomi Israel tetap berjalan normal, dengan pasar keuangan tetap beroperasi. Namun, syikal tersebut telah mengalami depresiasi lebih lanjut sejak awal konflik. Sebagai tanggapan, bank sentral telah mengalokasikan $30 miliar dari cadangan devisa untuk memperkuat mata uang domestik.

broker lokal

Gubernur Bank Dunia Amir Yaron mengakui bahwa faktor-faktor seperti durasi perang dan potensi ekspansi menimbulkan ketidakpastian perekonomian. Meski demikian, dia tetap optimis terhadap pemulihan karena kuatnya perekonomian Israel. Hal ini karena tingkat hutang yang rendah, surplus transaksi berjalan, dan cadangan devisa yang besar sebelum konflik.

Namun, kekhawatiran sudah mulai muncul mengenai suku bunga tinggi, inflasi, dan antisipasi perlambatan ekonomi global. Bank sentral dihadapkan pada pilihan antara menurunkan suku bunga untuk meningkatkan perekonomian masa perang atau mempertahankan suku bunga untuk mendukung depresiasi syikal. Mereka pada akhirnya memilih pilihan terakhir dalam upaya menstabilkan pasar dan mengurangi ketidakpastian.

Menanggapi konflik yang sedang berlangsung dengan Hamas dan tantangan ekonomi berikutnya, Bank Sentral Israel telah mempertahankan suku bunga acuan pinjaman jangka pendek tetap stabil di angka 4.75%. Keputusan ini menandai ketiga kalinya suku bunga tetap pada level ini. Di tengah siklus pengetatan yang menyebabkan kenaikan suku bunga sepuluh kali berturut-turut dari level terendah 0.1% pada bulan April lalu.

RISIKO INFLASI

Keputusan Bank Sentral ini ketika negara tersebut bergulat dengan risiko inflasi dan melemahnya perekonomian. Meskipun terjadi sedikit penurunan dari 4.1% pada bulan Agustus menjadi 3.8% pada bulan September, inflasi masih melampaui kisaran target tahunan sebesar 1-3%. Para pengambil kebijakan bank telah memperingatkan bahwa penurunan suku bunga secara signifikan dapat semakin mendepresiasi syikal, yang saat ini berada pada titik terendah dalam delapan setengah tahun terhadap dollar, dan berpotensi memperburuk inflasi.

Untuk memitigasi risiko ini, Bank Israel telah memulai program valuta asing. Berencana menjual valuta asing hingga $30 miliar dan melakukan transaksi swap hingga $15 miliar. Langkah ini merupakan bagian dari upaya menstabilkan perekonomian dan mengurangi ketidakpastian pasar di tengah ketegangan geopolitik.

Dengan mempertimbangkan dampak ekonomi yang signifikan dari perang tersebut, bank tersebut telah merevisi perkiraan pertumbuhan PDB untuk tahun 2023 turun menjadi 2.3% dengan perkiraan peningkatan menjadi 2.8% pada tahun 2024. Meskipun terdapat tantangan-tantangan ini, bank ini tetap mempertahankan bahwa pasar keuangan terus berfungsi secara efektif.

Untuk mengikuti rekomendasi harian, silahkan bergabung di account telegram CyberFutures @CFNewsJkt.

Broker Lokal | ForexTrading Online | Bursa Forex

Broker Lokal – Metafora “tidak ada makan siang gratis” menjadi lebih jelas bagi komunitas minyak yang sudah lama menderita akibat krisis di Gaza. Seharusnya membuat pasar lebih tinggi.

Harga minyak mentah anjlok sekitar 3% pada hari Senin. Seiring dengan patokan global Brent kembali ke bawah $90 per barel karena tawaran diplomatik untuk Gaza meredam sentimen bullish yang telah membuat pasar naik sebanyak 10% selama dua minggu terakhir.

Presiden AS Joe Biden mengunjungi Israel minggu lalu. Juga para pemimpin Perancis dan Belanda akan berkunjung minggu ini untuk mencari solusi atas konflik tersebut.

“Setiap prospek de-eskalasi di Gaza dan Israel akan membantu meredam tindakan yang telah kita lihat dalam beberapa minggu terakhir,” kata Craig Erlam, analis dari platform perdagangan online OANDA, ketika Israel menunda melancarkan serangan darat ke Gaza untuk memberikan waktu. Dengan tujuan merundingkan pembebasan lebih banyak sandera dan membuka peluang diplomasi meskipun mereka terus melakukan pemboman udara di wilayah tersebut.

Minyak mentah West Texas Intermediate atau WTI yang diperdagangkan di New York untuk pengiriman Desember, ditutup pada $85.49 turun $2.59 atau 2.94%. WTI naik 2% minggu lalu, menambah kenaikan minggu sebelumnya sekitar 6%.

Minyak mentah Brent asal Inggris untuk pengiriman Desember turun $2.33 atau 2.5% menjadi $89.83 per barel. Pekan lalu, patokan minyak mentah global naik 1.4% menambah kenaikan minggu sebelumnya sebesar 7.5%.

GAMBAR BROKER LOKAL

Broker Lokal

Spekulan meningkatkan posisi net long mereka di kontrak berjangka Brent selama minggu pelaporan terakhir. Dalam hal ini menggandakan taruhan mereka bahwa situasi di Gaza akan memburuk.

Yang menambah sentimen adalah data seperti yang oleh Norwegia rilis. Yang pekan lalu melaporkan bahwa produksi minyak mentah di negara Skandinavia tersebut turun menjadi 1.64 juta barel per hari pada bulan September. Turun dari 1.79 juta barel pada bulan Agustus dan di bawah perkiraan sebesar 1.73 juta barel.

Wall Street vs diplomasi global

Banyak pihak di Wall Street yang berpendapat bahwa harga minyak mentah seharusnya lebih tinggi. Walau kedekatan lokasi konflik di Gaza terhadap beberapa produsen minyak terbesar, seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Irak, dan Kuwait.

Meskipun Israel hampir tidak terdaftar dalam perdagangan minyak global. Namun Selat Hormuz yang berada di zona perang saat ini merupakan titik penghubung utama bagi pergerakan minyak mentah. Hal ini karena seperlima dari seluruh minyak melewati perairan di sana.

Selain itu, serangan yang hampir setiap hari terhadap Israel oleh pendukung Hamas. Demikian serangan dari produsen minyak terbesar kelima Iran dan kekhawatiran akan pembalasan terhadap Teheran oleh Israel dan sekutu utama mereka, Amerika Serikat dapat menambah kekhawatiran bahwa sesuatu yang tidak diinginkan akan segera terjadi.

Belum ada risiko nyata bagi perdagangan minyak akibat perang

Namun, beberapa pedagang minyak melihat konflik ini sebagai sebuah peristiwa politik besar yang sejauh ini belum menunjukkan risiko apa pun terhadap perdagangan minyak mentah.

Intinya adalah minyak adalah komoditas yang memperoleh nilainya dari konsumsi yang berhubungan dengan permintaan. Tidak seperti emas atau dollar, kita tidak bisa terus mengambil manfaat dari khayalan belaka bahwa pasokan berada dalam risiko. Dan oleh karena itu harga harus terus naik padahal yang terjadi justru sebaliknya.

“Tidak ada yang namanya makan siang gratis. Hal ini berlaku untuk para bulls minyak yang telah menunggangi krisis di Gaza ini secara gratis. Terlepas dari dampak non-materiilnya sejauh ini terhadap perdagangan,” ujar John Kilduff, partner di hedge fund energi di New York, Again Capital.

Seorang pejabat senior Israel mengatakan kepada CNN sebelumnya pada hari Senin bahwa tidak akan ada gencatan senjata di Gaza di tengah upaya AS dan Qatar untuk membebaskan lebih dari 200 sandera yang oleh Hamas tahan. Pejabat itu mengatakan dia tidak mengetahui seruan AS untuk menunda operasi darat Israel di Gaza. Meskipun dia setuju bahwa baik Israel maupun AS ingin semua sandera bebas “secepat mungkin.”

“Upaya kemanusiaan tidak boleh dibiarkan berdampak pada misi pembongkaran Hamas,” tambah pejabat tersebut, yang identitasnya dirahasiakan oleh CNN.

Namun seperti halnya konflik pengambilan keputusan di berbagai tingkat, gagasan bahwa perdamaian masih tetap ada peluang .

“Arah penentuan harga di pasar minyak terus mengikuti perkembangan di Timur Tengah,” kata analis dari ING. Dan mencatat penurunan pada hari Senin bertepatan dengan “operasi darat ke Gaza yang tampaknya tertunda”.

Chevron (NYSE:CVX) akan membeli Hess (NYSE:HES) seharga $53 miliar

Dalam berita perusahaan di bidang energi, Chevron, produsen minyak dan gas terbesar kedua di AS, pada hari Senin mengumumkan rencana untuk membeli saingannya dari Amerika, Hess, senilai $53 miliar.

Hal ini menyusul kesepakatan yang lebih besar yang Exxon lakukan sejak bulan Juli untuk produsen minyak serpih terkemuka AS, Pioneer Natural Resources (NYSE:PXD) dan Denbury. Dan mencerminkan keinginan atas aset minyak dan gas di dunia yang mencari pasokan fosil masa depan yang berisiko lebih rendah dan imbal hasil yang lebih tinggi bagi pemegang saham.

Selain itu, Badan Energi Internasional (IEA) akan merilis Outlook Energi Dunia pada hari Selasa. Untuk menggambarkan kemungkinan mencakup tren pasokan dan permintaan energi jangka panjang.

Untuk mengikuti rekomendasi harian, silahkan bergabung di account telegram CyberFutures @CFNewsJkt.

MARKET UPDATE
MARKET UPDATE
MARKET UPDATE
PRODUCTS
RISK WARNING

Trading leveraged products such as Forex and CFDs may not be suitable for all investors as they carry a high degree of risk to your capital. Please ensure that you fully understand the risks involved, taking into account your investments objectives and level of experience, before trading, and if necessary seek independent advice

SOCIAL MEDIA